Ini Dia Kegunaan Tomat Yang Mungkin Anda Belum Tahu, Melejitkan Kualitas Sperma
-
Thursday, November 21, 2019
Penelitian paling baru mengungkap, Tomat menjadi salah satu buah yang dapat menjadi solusi bagi problema kesuburan laki-laki. Realitas ini terbongkar saat selesainya sebuah penelitian di Universitas Sheffield, Inggris.
Diungkapkan, ada unsur dalam Tomat yang dapat membantu mengatasi problema kesuburan pada laki-laki. Unsur tersebut adalah likopen, pigmen dan suplemen makanan, yang memberi tomat warna merah. Pigmen ini dapat melejittkan kualitas sperma secara menyeluruh, mulai dari bentuk, ukuran hingga kemampuan sperma "berenang".
Para peneliti di universitas tersebut menyatakan, penemuan ini dapat mengurangi kebutuhan untuk perawatan kesuburan yang menyerang di waktu mendatang. Pasalnya, ada lebih dari 40% dari semua kasus infertilitas disebabkan oleh produksi atau fungsi sperma yang tidak normal.
Namun yang patut untuk diingat, penelitian di negara Inggris ini hanya melibatkan para peserta yang memiliki tubuh sehat. Dengan kata lain, meng-konsumsi likopen sejauh ini hanya terbukti melejitkann sperma mereka yang memang sudah sehat.
Penelitian ini melibatkan 60 responden bertubuh sehat yang berusia antara 19 hingga 30 tahun. Mereka diminta untuk mengambil 2 tablet LactoLycopene (setara dengan lima kaleng tomat yang dimasak) per hari. Tetapi, hanya setengah dari responden itu yang diberi pil sungguhan, dan separuhnya lagi (tanpa sadar) menerima plasebo (obat kosong).
Selama 12 minggu waktu uji coba, para peneliti menemukan, mereka yang menggunakan LactoLycopene memiliki hampir 40 % sperma yang berenang lebih cepat, serta peningkatan bentuk dan ukuran sperma.
Profesor Allan Pacey, Kepala Departemen Onkologi dan Metabolisme Universitas Sheffield mengakui, semula tidak berharap pada akhirnya penelitian akan ada perbedaan dalam sperma dari laki-laki yang menggunakan tablet berisi LactoLycopene dan plasebo. Namun, saat hasilnya terungkap, terjadi lejitan dramatis pada mereka yang meng-konsumsi tablet berisi LactoLycopene. Namun, co-writer studi Dr Liz Williams, mengatakan, perlu penelitian lebih lanjut dalam sampel lebih besar agar hasil studi lebih komprehensif.